Berdasarkan saran dari sahabat bloger maka aq kembali merefresh ingatan tentang sejarah Nabiullah Muhammad Saw yang menjadi teladan bagi umat manusia tapi sebelumnya aq jelaskan sedikit tentang pernikahan agung Nabi Muhammad saw.
Muhammad saw menikah untuk pertama kali ketika berumur 25 tahun dengan Khadijah binti Khuwaylid. Sebelumnya hubungan mereka adalah antara seorang shaahibatul maal (pemilik modal) dan mudhaarib (manager ). Muhammad saw melangsungkan pernikahannya dengan Khadijah pada tahun 595 M dengan 20 ekor unta muda sebagai maskawin, kalau di Rupiahkan berapa yah??? Itung sendiri aja dech. Sumber lain menyebutkan ditambah dengan emas 12,5 uqiyah (ons). Jadi Muhammad saw tidaklah miskin sebagaimana banyak disebutkan orang, Muhammad saw adalah sosok yang sangat sederhana, mau memikul beban orang lain dan menghormati tamu serta menolong mereka yang dalam kesulitan atas jalan yang benar. Kalau zaman sekarang belum ada tuh aq dengar pengusaha kaya atau milioner melamar dengan maskawin sebanyak maskawin Muhammad saw untuk Khadijah paling hanya seperangkat alat sholat heheheheh.
Yang menjadi wali bagi Khadijah adalah pamannya ‘Amr bin sad, karena ayahnya, Khuwaylid, sudah meninggal. Sementara keluarga Muhammad Saw diwakili oleh Abbas bin Abdul Muthalib. Setelah menikah, Muhammad Saw pindah kerumah Khadijah. Ia baru menikah lagi setelah Khadijah wafat. Khadijah adalah lambang ketulusan dan tempat Muhammad Saw menemukan ketentraman dan kedamaian dari segala kegelisahan yang ditemuinya, Khadija lah yang menetramkan hati Muhammad Saw ketika beliau dalam kekhawatiran yang sangat besar saat bertemu pertama kali dengan jibril di Gua Hira’. Bahkan setelah Khadijah wafat Muhammad Saw sering menyebut nama Khadijah didepan istri-istrinya sehingga tidak jarang ‘Aisyah cemburu mendengarnya.
Dari pernikahan inilah Muhammad Saw dikaruniai putra dan putri. Perkawinannya dengan Khadijah dikaruniai dua anak laki-laki, Qasim dan Abdullah, oleh karenanya Muhammad Saw mendapat sebutan Abu Qasim dan Abdullah yang dijuluki at-Thayyib (yang baik), dan at-Thahir (yang suci). Pasangan ini juga dikaruniai 4 anak perempuan yaitu Ruqayyah, Zainab, Ummu Kultsum, dan Fatimah.