Sabtu, 08 Oktober 2011

BULAN MUHARRAM

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ

Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah (puasa) di bulan Allah (bulan) Muharram, dan shalat yang paling utama setelah shalat wajib (lima waktu) adalah shalat malam.“[1].
Hadits yang mulia ini menunjukkan dianjurkannya berpuasa pada bulan Muharram, bahkan puasa di bulan ini lebih utama dibandingkan bulan-bulan lainnya, setelah bulan Ramadhan[2].

Mutiara hikmah yang dapat kita petik dari hadits ini:
- Puasa yang paling utama dilakukan pada bulan Muharram adalah puasa ‘Aasyuura’ (puasa pada tanggal 10 Muharram), karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukannya dan memerintahkan para sahabatradhiyallahu ‘anhum untuk melakukannya[3], dan ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya tentang keutamaannya beliau bersabda,
يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ
Puasa ini menggugurkan (dosa-dosa) di tahun yang lalu“[4].
- Lebih utama lagi jika puasa tanggal 10 Muharram digandengankan dengan puasa tanggal 9 Muharram, dalam rangka menyelisihi orang-orang Yahudi dan Nashrani, karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika disampaikan kepada beliau bahwa tanggal 10 Muharram adalah hari yang diagungkan orang-orang Yahudi dan Nashrani, maka beliau bersabda,
فَإِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ – إِنْ شَاءَ اللَّهُ – صُمْنَا الْيَوْمَ التَّاسِعَ
Kalau aku masih hidup tahun depan, maka sungguh aku akan berpuasa pada tanggal 9 Muharram (bersama 10 Muharram).” [5]
- Adapun hadits,
صُومُوا يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَخَالِفُوا فِيهِ الْيَهُودَ صُومُوا قَبْلَهُ يَوْماً أَوْ بَعْدَهُ يَوْماً

Rabu, 05 Oktober 2011

PUASA SENIN KAMIS

Mengapa hari senin dan kamis?

Diantara keutamaan dan keberkahannya, bahwa pintu-pintu surga dibuka pada dua hari tersebut, yaitu Senin dan Kamis. Pada saat inilah orang-orang Mukmin diampuni, kecuali duaorang Mukmin yang sedang bermusuhan.

Dalil yang menguatkan hal ini adalah hadits yang termaktub dalam shahih Muslim dari Abu Hurairah r.a, bahwa Rasulullah Shalallahu'alaihi wassalam bersabda: " Pintu-pintu Surga di buka pada hari Senin dan Kamis. Maka semua hamba yang tidak  menyekutukan Alloh dengan sesuatu apapun akan diampuni dosa-dosanya, kecuali seseorang yang antara dia dan saudaranya terjadi permusuhan. Lalu dikatakan, 'Tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai, tundalah pengampunanterhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai, tundalah pengampunan terhadap orang ini sampai keduanya berdamai." (HR. Muslim)

amal-amal manusia diperiksa di hadapan Alloh pada kedua hari ini. Sebagaimana yang terdapat dalam shahih Muslim dari Abu Hurairah r.a dari Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam. Beliau bersabda:

 " Amal-amal manusia diperiksa di hadapan Alloh dalam setiap pecan (Jumu'ah) dua kali, yaitu pada hari Senin dan Kamis. Maka semua hamba yang beriman terampuni dosanya, kecuali seorang hamba yang di antara dia dan saudaranya terjadi permusuhan..." (HR. Muslim)Keutamaan hari Senin dan Kamis yang lainnya, bahwa Nabi Shalallahu 'alaihi wassalam sangat antusias berpuasa pada kedua hari ini. Dari 'Aisyah radhiallahu 'anha, ia mengatakan, " Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam sangat antusias dan bersungguh-sungguh dalam melakukan puasa pada hari Senin dan Kamis". (HR. Tirmidzi, an- Nasa-i, Ibnu Majah, Imam Ahmad)

Senin, 18 Juli 2011

Ukhti

Wahai Ukhti,.

sungguh engkau,wanita muslimah,makhluk mulia yg mempunyai kedudukkan yg sangat tinggi di dalam Islam dan pengaruh yang begitu besar di dalam kehidupan setiap Muslim,engkaulah sekolah pertama di dalam membangun masyarakat yg shalih jika engkau berjalan sesuai dgn petunjuk Al-Qur’an dan Sunnah Rasul.
Karena berpegang teguh kepada kedua sumber itu dapat menjauhkan setiap Muslim laki-laki dan wanita dari kesesatan di dalam segala sesuatu,Rasulullah SAW bersabda,:’’Aku tinggalkan pada kamu dua perkara,kamu tidak akan tersesat selagi kamu berpegang teguh padanya,yaitu Kitabullah (Al-Qur’an) dan Sunnah Nabi-NYA,(Diriwayatkan Imam malik di dlm Kitab Al-Muwaththa)

Minggu, 10 Juli 2011

Bulan Sya'ban

Anjuran Memperbanyak Puasa di Bulan Sya’ban
Dari Aisyah r.a. beliau berkata:”Rasulullah s.a.w. berpuasa hingga kita mengatakan tidak pernah tidak puasa, dan beliau berbuka (tidak puasa) hingga kita mengatakan tidak puasa, tapi aku tidak pernah melihat beliau menyempurnakan puasa satu bulan penuh kecuali bulan Ramadhan dan aku tidak pernah melihat beliau memperbanyak puasa selain bulan Ramadhan kecuali pada bulan Sya’ban”. (h.r. Bukhari). Beliau juga bersabda:”Kerjakanlah ibadah apa yang engkau mampu, sesungguhnya Allah tidak pernah bosan hingga kalian bosan”.
Usamah bin Zaid bertanya kepada Rasulullah s.a.w.:’Wahai Rasulullah, aku tidak pernah melihatmu memperbanyak berpuasa  (selain Ramadhan) kecuali pada bulan Sya’ban? Rasulullah s.a.w. menjawab:”Itu bulan dimana manusia banyak melupakannya antara Rajab dan Ramadhan, di bulan itu perbuatan dan amal baik diangkat ke Tuhan semesta alam, maka aku ingin ketika amalku diangkat, aku dalam keadaan puasa”. (h.r. Abu Dawud dan Nasa’i).
Keutamaan Malam Nisfu Sya’ban
Dari A’isyah: “Suatu malam rasulullah salat, kemudian beliau bersujud panjang, sehingga aku menyangka bahwa Rasulullah telah diambil, karena curiga maka aku gerakkan telunjuk beliau dan ternyata masih bergerak. Setelah Rasulullah usai salat beliau berkata: “Hai A’isyah engkau tidak dapat bagian?”. Lalu aku menjawab: “Tidak ya Rasulullah, aku hanya berfikiran yang tidak-tidak (menyangka Rasulullah telah tiada) karena engkau bersujud begitu lama”. Lalu beliau bertanya: “Tahukah engkau, malam apa sekarang ini”. “Rasulullah yang lebih tahu”, jawabku. “Malam ini adalah malam nisfu Sya’ban, Allah mengawasi hambanya pada malam ini, maka Ia memaafkan mereka yang meminta ampunan, memberi kasih sayang mereka yang meminta kasih sayang dan menyingkirkan orang-orang yang dengki” (H.R. Baihaqi) Menurut perawinya hadis ini mursal (ada rawi yang tidak sambung ke Sahabat), namun cukup kuat.

Minggu, 19 Juni 2011

Lukman Hakim dan Keledai


Lukman Hakim memerintahkan anaknya mengambil seekor keledai. Sang anak memenuhinya dan membawanya ke hariban sang ayah. Lukman menaiki keledai itu dan memerintahkan anaknya untuk menuntun keledai.  Keduanya berjalan melewati kerumunan orang banyak. Tiba-tiba orang-orang mengecam seraya berkata, "Anak kecil itu berjalan kaki, sedangkan orang-tuanya nangkring di atas keledai, alangkah kejam dan kasarnya ia." Lukman bertanya kepada anaknya, "Bagaimana tanggapan orang-orang wahai anakku?" Sang anak menyampaikan tanggapan mereka. 
 
Kemudian, Lukman turun menuntun keledai. Sang anak ganti menaiki keledai. Keduanya lalu berjalan melewati keramaian di tempat lain. Tiba-tiba mereka mencemooh sang anak seraya berkata, "Anak muda itu menaiki keledai, sedangkan orang tuanya berjalan kaki, alangkah jelek dan kurang ajar sang anak." Lukman bertanya kepada anaknya, "Bagaimana tanggapan orang-orang wahai anakku?"Sang anak menyampaikan tanggapan mereka.
Kemudian, Lukman dan anaknya sama-sama menaiki keledai berboncengan. Keduanya melewati keramaian di tempat lain, tiba-tiba orang-orang mencerca keduanya seraya berkata, "Betapa kejamkedua orang itu, mereka menaiki seekor keledai, padahal mereka tidak sakit, dan tidak pula lemah." Lukman bertanya kepada anaknya, "Bagaimana tanggapan orang-orang wahai anakku?"Sang anak menyampaikan tanggapan mereka.

Minggu, 05 Juni 2011

LEMBAGA PENDIDIKAN DI MASA RASULULLAH Saw

Pada masa Rasulullah Saw dan awal islam terdapat beberapa lembaga yang menjadi sentra pendidikan. Tentu saja, lembaga-lembaga ini belum seperti lembaga pendidikan formal atau seperti lembaga pendidikan di Yunani. Namun, lembaga ini telah turut serta dalam memajukan pendidika masyarakat Muslim pada waktu itu. Lembaga-lembaga itu antara lain:


1.       Dar al-Arqam
Rumah merupakan tempat pendidikan awal yang diperkenalkan ketika islam mulai berkembang di Makkah, Rasululullah Saw menggunakan rumah Arqam bin Abi al-Arqam di al-safa sebagai tempat pertemuan dan pengajaran dengan para sahabat. Bilangan kaum muslimin yang hadir pada masa awal islam ini masih sangat kecil, tetapi makin bertambah sehingga menjadi 38 orang yang terdiri dari golongan bangsawan Quraisy, pedagang dan hamba sahaya. Di al-Arqam, Rasulullah Saw mengajar wahyu yang telah diterimanya kapada kaum Muslim. Beliau juga membimbing mereka menghafal, menghayati dan mengamalkan ayat-ayat suci yang diturunkan kepadanya.
2.       Masjid
Fungsi masjid selain tempat  ibadat ialah sebagi tempat penyebaran dakwah dan ilmu islam. Masjid juga menjadi tempat menyelesaikan masalah individu dan masyarakat, tempat menerima duta-duta asing, tempat pertemuan pemimpin-pemimpin islam, tempat bersidang dan madrasah bagi orang-orang yang ingin menuntut ilmu khususnya tentang ajaran Islam.
Setelah hijrah ke Madinah,  pendidikan kaum muslim berpusat di masjid-masjid. Masjid Quba’  merupkan masjid pertama yang dijadikan Rasulullah  Saw mengajar dan member khutbah dalm bentuk halaqah dimana para sahabat duduk mengelilingi beliau untuk mendengar dan melakukan Tanya-jawab  berkaitan urusan agama dan kehidupan sehri-hari.

Sabtu, 23 April 2011

Selalu Ingatlah Pada Surga yang Seluas Langit dan Bumi!

Jika selama di dunia ini Anda menderita kelaparan, jatuh miskin, senantiasa dilanda kesedihan, menderita penyakit yang tak kunjung sembuh, selalu mengalami kerugian, atau diperlakukan secara zalim, maka ingatkan diri Anda pada kenikmatan surga yang lebih kekal abadi. Apabila Anda benar-benar meyakini "jalan" ini dan mengamalkannya dengan benar, niscaya Anda akan mampu merubah setiap kerugian menjadi keuntungan dan setiap bencana menjadi nikmat. Orang yang paling berakal adalah yang senantiasa melakukan sesuatu untuk akhirat dengan keyakinan bahwa akhirat itu lebih baik dan kekal abadi. Sebaliknya, manusia yang paling bodoh di dunia adalah mereka yang memandang dunia ini sebagai segalanya: tempat dan tujuan akhir dari semua harapan. Karena itu, tidak mengherankan bila Anda melihat mereka adalah orang-orang yang paling gelisah ketika menghadapi suatu musibah dan paling mudah larut dalam penyesalan saat malapetaka merenggut semua milik mereka. Itu semua, tak lain dikarenakan mereka hanya memandang, memikirkan, mementingkan dan hanya berbuat segala sesuatu yang berkaitan dengan urusan kehidupan dunia yang sangat singkat, fana, dan tidak bernilai ini. Bahkan, seolah-olah mereka tak rela sedikitpun keceriaan dan kegembiraan mereka di dunia ini terkotori dan terusik oleh hal apapun. Padahal, seandainya mereka melepas tabir kesedihan yang menutupi hati mereka dan membuka katup kebodohan yang menempel di mata mereka itu, niscaya mereka akan berbicara kepada jiwa mereka tentang masih adanya tempat tinggal yang kekal abadi (akhirat), pelbagai kenikmatan di dalamnya, dan juga tentang istana-istananya yang megah. Lebih dari itu, mereka juga akan senantiasa terdiam khidmat mendengarkan penjelasan-penjelasan wahyu Ilahi tentang alam lain yang lebih kekal abadi. Dan sesungguhnya —demi Allah— alam itulah yang sebenar-benarnya tempat kembali (rumah) yang layak untuk diperhatikan dan diraih dengan usaha yang keras. Pernahkah kita merenungkan secara mendalam bahwa sesungguhnya para penghuni surga itu tak akan pernah sakit, tak mungkin bersedih hati, tak bakal mati, tak pernah menjadi tua, dan pakaian mereka tak akan lusuh sedikitpun? Pernahkah kita menghayati wahyu Ilahi yang menyatakan bahwasanya para penghuni surga itu akan menempati istana-istana yang bagian luarnya terlihat dari dalam dan bagian dalamnya terlihat dari mar? Pernahkah kita mengingatkan diri kita dengan kebenaran berita Ilahi yang mengatakan bahwa di surga terdapat semua hal yang tidak pernah dilihat oleh mata, terdengar oleh telinga, dan terbetik di dalam hati manusia? Cobalah Anda renungkan kabar Ilahi yang menyatakan bahwa sebatang pohon di surga tak akan selesai dikelilingi oleh seorang pengendara kendaraan selama seratus tahun lebih! Ingatkan pula diri Anda bahwa panjang sebuah kemah yang didirikan di surga dapat mencapai tujuh puluh mil lebih, sungaisungainya mengalir dengan deras, istana-istananya sangat indah nan megah, buah-buahannya menggelayut rendah hingga mudah dipetik, mata airnya mengalir deras, tahta-tahtanya demikian tinggi, gelas-gelasnya tertata rapi, bantal-bantal sandarannya tersusun rapi, dan permadani-permadaninya terhampar luas!

Selasa, 29 Maret 2011

PUTRA-PUTRI NABI MUHAMMAD SAW

Berdasarkan saran dari sahabat bloger maka aq kembali merefresh ingatan tentang sejarah Nabiullah Muhammad Saw  yang menjadi teladan bagi umat manusia tapi sebelumnya aq jelaskan sedikit tentang pernikahan agung Nabi Muhammad saw.

Muhammad saw menikah  untuk pertama kali ketika berumur 25 tahun dengan Khadijah binti Khuwaylid. Sebelumnya hubungan mereka adalah antara seorang shaahibatul maal (pemilik modal) dan mudhaarib (manager ). Muhammad saw melangsungkan pernikahannya dengan Khadijah pada tahun 595 M dengan 20 ekor unta muda sebagai maskawin, kalau di Rupiahkan berapa yah??? Itung sendiri aja dech.  Sumber lain menyebutkan ditambah dengan emas 12,5 uqiyah (ons). Jadi Muhammad saw tidaklah miskin sebagaimana banyak disebutkan orang, Muhammad saw adalah sosok yang sangat sederhana, mau memikul beban orang lain dan menghormati tamu serta menolong mereka yang dalam kesulitan atas jalan yang benar. Kalau zaman sekarang belum ada tuh aq dengar pengusaha kaya atau milioner  melamar dengan maskawin sebanyak maskawin Muhammad saw untuk Khadijah paling hanya seperangkat alat sholat heheheheh.

Yang menjadi wali bagi Khadijah adalah pamannya ‘Amr bin sad, karena ayahnya, Khuwaylid, sudah meninggal. Sementara keluarga Muhammad Saw diwakili oleh Abbas bin Abdul Muthalib. Setelah menikah, Muhammad Saw pindah kerumah Khadijah. Ia baru menikah lagi setelah Khadijah wafat. Khadijah adalah lambang ketulusan dan tempat Muhammad Saw menemukan ketentraman dan kedamaian dari segala kegelisahan yang ditemuinya, Khadija lah yang menetramkan hati Muhammad Saw ketika beliau dalam kekhawatiran yang sangat besar saat bertemu pertama kali dengan jibril di Gua Hira’. Bahkan setelah Khadijah wafat Muhammad Saw sering menyebut nama Khadijah didepan istri-istrinya sehingga tidak jarang ‘Aisyah cemburu mendengarnya.

Dari pernikahan inilah Muhammad Saw dikaruniai putra dan putri. Perkawinannya dengan Khadijah dikaruniai dua anak laki-laki, Qasim dan Abdullah, oleh karenanya Muhammad Saw mendapat sebutan Abu Qasim dan Abdullah yang dijuluki at-Thayyib (yang baik), dan at-Thahir (yang suci). Pasangan ini juga dikaruniai 4 anak perempuan yaitu Ruqayyah, Zainab, Ummu Kultsum, dan Fatimah.
No
Nama Putra-Putri Nabi Muhammad Saw
Ibu
Keterangan
1
Qasim
Khadijah
Meninggal ketika usianya di bawah 2 tahun
2
Zinab
Khadijah
Lahir pada tahun ke 30 dari kelahiran Rasulullah SAW.
Menikah dengan Abul’Ash bin Rabi’ (sepupu ) anak dari Halal binti Khuwaylid.
Dari perkawinannya lahir 2 anak yang diberi nama Ali dan Umamah. Ali wafat ketika menginjak dewasa.
Umamah tumbuh dewasa kemudian dipersunting Ali bin Abu Thalib, sesudah bibinya Fatimah tiada.
3
Abdullah
Khadijah
Meninggal ketika masih kanak-kanak (lebih muda dari Qasim).
Sering dipanggil Al- Thayyib dan Al-Thahir
4
Ruqayah
Khadijah
Lahir pada tahun 33 dari kelahiran Nabi
Menikah di zaman jahiliyah dengan Utbah bin Abu lahab.
Setelah cerai dengan dengan Utbah ia dinikahkan dengan Utsman bin Affan.
Ia melahirkan anak bernama Abdullah (meninggal saat berumur 6 tahun).
Wafat ketiak sedang berlangsung perang Badr (Bulan Ramadhan tahun ke 2 H)
5
Ummu Kultsum
Khadijah
DI zaman jahiliyah menikah dengan Utaibah bin Abu Lahab, Ketika islam datang ia diceraikan .
Selanjutnya dinikahkan dengan Utsman bin Affan (setelah Ruqayah wafat).
Wafat pada tahun ke 5 H.
6
Fathimah
Khadijah
Lahir satu tahun sebelum kenabian.
Fatimah (usia 15 tahun) menikah dengan Ali bin Abu Thalib (21 tahun).
Dari perkawinannya tersebut Fatimah mempunyai 6 anak : 3 laki-laki (Hasan, Husein dan Muhassin) dan 3 perempuan (Zainab, Ummu Kultsum, Ruqayah). Ruqayah meninggal sebelum dewasa, Muhassin meninggal ketika masih janin (keguuguran).
Wafat malam selasa tanggal 3 Ramadhan tahun ke 12 H.
7
Ibrahim
Mariyah
Al-Qitbiyah
Lahir pada bulan Dzulhijjah tahun ke 8 H.
Wafat pada tahun ke 10 H dalam usia 1 tahun 10 bulan.

PUTRA-PUTRI NABI MUHAMMAD SAW

Berdasarkan saran dari sahabat bloger maka aq kembali merefresh ingatan tentang sejarah Nabiullah Muhammad Saw  yang menjadi teladan bagi umat manusia tapi sebelumnya aq jelaskan sedikit tentang pernikahan agung Nabi Muhammad saw.
Muhammad saw menikah  untuk pertama kali ketika berumur 25 tahun dengan Khadijah binti Khuwaylid. Sebelumnya hubungan mereka adalah anatara seorang shaahibatul maal (pemilik modal) dan mudhaarib (manager ). Muhammad saw melangsungkan pernikahannya dengan Khadijah pada tahun 595 M dengan 20 ekor unta muda sebagai mas kawin, kalau di Rupiahkan berapa yah??? Itung sendiri aja dech.  Sumber lain menyebutkan ditambah dengan emas 12,5 uqiyah (ons). Jadi Muhammad saw tidaklah miskin sebagaimana banyak disebutkan orang, Muhammad saw adalah sosok yang sangat sederhana , mau memikul beban orang lain dan menghormati tamu serta menolong mereka yang dalam kesulitan atas jalan yang benar. Kalau zaman sekarang belum ada tuh aq dengar pengusaha kaya atau milioner  melamar dengan maskawin sebanyak maskawin Muhammad saw untuk Khadijah paling hanya seperangkat alat sholat heheheheh.

Kamis, 24 Maret 2011

Nabi Muhammad SAW dan Istri-istrinya

Sejarah mengenai Nabi Muhammad Saw sangat minim diketahui oleh umat islam, begitupun halnya dengan anak-anak sekolah dari jenjang sekolah dasar sampai anak kuliahan pun kurang atau bahkan tidak tahu. Saat bertanya ama mereka “siap sih istri Ahmad Dani, dan beberapa artis yang q sebut namanya mereka dengan lancarnya menyebutkan istri dari para artis. Pertanyaan berikutnya pun aku ganti “ siapa sih istri Nabi Muhammad?” yang mereka sebut  hanya Khadijah saja. jadinya tergerak tuk posting sedikit sejarah Nabi.

Muhammad Saw hanya memiliki seorang istri, Khadijah, selama lima belas tahun sebelum kerasulan dan 10 tahun sesudahnya. Dalam masa itu sama sekali tidak ada catatan yang mengatakan bahwa Muhammad Saw ingin menikah dengan perempuan lain baik ketika Khadijah masih hidup ataupun ketika ia belum menikah dengan Khadijah. Belum pernah terdengar bahwa ia termasuk orang yang mudah tergoda oleh wanita lain. Jadi aneh juga ada yang menuduh bahwa Muhammad Saw memiliki syahwat yang berlebihan  terhadap wanita sehingga mendorongnya untuk beristri banyak.

Usia 25 – 50 tahun Rasulullah  bermonogami, atau hanya mempunyai satu istri (Khadijah) selama 25 tahun, usia 51/52 sampai 63 tahun Rasulullah berpoligami. Kemudian sempat menduda sebelum kemudian menikah untuk kedua kalinya. Pada masa pernikahan yang kedua inilah beliau memiliki istri lebih dari satu atau selama lebih kurang 11-12 tahun.
Kalau memang Muhammad Saw memperturutkan syahwat, tentu dia telah beristri selain Khadijah. Apalagi kaum Quraisy bersedia mencarikan wanita untuk dinikahinya asalkan Muhammad Saw mau menghentikan dakwahnya. Selain itu, kalau memang syahwat yang mendorong beliau berpoligami, tentu akan dilakukannya di usia yang lebih muda dan kaum Quraisy akan dengan senang hati mencarikannya.


Setelah khadijah wafat, Muhammad Saw menikah dengan ‘Aisyah. Tetapi pernikahannya dengan ‘Aisyah baru disempurnakan setelah hijrah ke Madinah. Sesudah menikah dengan ‘Aisyah, Muhammad Saw menikah lagi dengan saudah binti Zam’ah, seorang janda yang suaminya pernah hijrah ke Ethiopia dan meninggal setelah kembali ke Makkah. Setelah perang badr Muhammad Saw menikah dengan Hafsah binti Umar bin khatab yang ditinggal mati suaminya Khunais.

Senin, 14 Maret 2011

setiap manusia tidak luput dari kesalahan, dan tidak satupun umat manusia bersih dari dosa terkecuali Nabi Muhammad saw. meskipun banyak dari kalangan non islam atau bahkan yang mengaku beragama islam seringkali beretorika dengan membuat suatu pertanyaan 
Benarkah Surat Abasa Teguran kepada Nabi yang Bermuka Masam?bukankah ia maksum? "
Tidak ada yang salah dengan surat ''Abasa yang mengisahkan tentang nabi Muhammad SAW bermuka masam. Juga tidak ada yang salah dengan sikap itu bagi seorang nabi Muhammad SAW. Sikap itu adalah sikap manusiawi yang tidak merusak apapun.
Sebaliknya, adanya surat ''Abasa jelas membuktikan bahwa Al-Quran itu bukan karangan nabi Muhammad SAW. Sebab secara sekilas, surat itu memang mengkritik sikap beliau yang bermuka masam terhadap seorang yang minta diajarkan tentang agama yang dibawanya.
Kalau seandainya Al-Quran itu karangan beliau, pastilah tidak akan ada ayat yang mengkritik sikap beliau. Logikanya, mana mungkin seorang pengarang buku menjelekkan diri sendiri dalam bukunya. Satu hal yang pasti adalah bahwa Al-Quran bukan karangan beliau. Dan sesungguhnya memang bukan karangan beliau, melainkan datang dari sisi Allah SWT.
Namun bermuka masam kepada Abdullah bin Ummi Maktum ra. bukan sebuah dosa. Hanya merupakan hal yang kurang layak saja. Namun alasannya juga sangat pantas, yaitu lantaran saat itu beliau SAW sedang sibuk sekali memikirkan bagaimana agar para tokoh Quraisy bisa masuk Islam. Logika sederhananya, bila para tokoh itu bisa masuk Islam, maka orang-orang kecil semacam Abdullah bin Ummi Maktum ini tentu akan mudah.
setiap manusia tidak luput dari kesalahan, dan tidak satupun umat manusia bersih dari dosa terkecuali Nabi Muhammad saw. meskipun banyak dari kalangan non islam atau bahkan yang mengaku beragama islam seringkali beretorika dengan membuat suatu pertanyaan 
Benarkah Surat Abasa Teguran kepada Nabi yang Bermuka Masam?bukankah ia maksum? "
Tidak ada yang salah dengan surat ''Abasa yang mengisahkan tentang nabi Muhammad SAW bermuka masam. Juga tidak ada yang salah dengan sikap itu bagi seorang nabi Muhammad SAW. Sikap itu adalah sikap manusiawi yang tidak merusak apapun.
Sebaliknya, adanya surat ''Abasa jelas membuktikan bahwa Al-Quran itu bukan karangan nabi Muhammad SAW. Sebab secara sekilas, surat itu memang mengkritik sikap beliau yang bermuka masam terhadap seorang yang minta diajarkan tentang agama yang dibawanya.
Kalau seandainya Al-Quran itu karangan beliau, pastilah tidak akan ada ayat yang mengkritik sikap beliau. Logikanya, mana mungkin seorang pengarang buku menjelekkan diri sendiri dalam bukunya. Satu hal yang pasti adalah bahwa Al-Quran bukan karangan beliau. Dan sesungguhnya memang bukan karangan beliau, melainkan datang dari sisi Allah SWT.
Namun bermuka masam kepada Abdullah bin Ummi Maktum ra. bukan sebuah dosa. Hanya merupakan hal yang kurang layak saja. Namun alasannya juga sangat pantas, yaitu lantaran saat itu beliau SAW sedang sibuk sekali memikirkan bagaimana agar para tokoh Quraisy bisa masuk Islam. Logika sederhananya, bila para tokoh itu bisa masuk Islam, maka orang-orang kecil semacam Abdullah bin Ummi Maktum ini tentu akan mudah.

Minggu, 06 Maret 2011

INGATKAH ANDA...!!!

Dulu beberapa tahun yang lalu, kita masih bayi mungil, yang tahunya hanya berbaring dan menangis,,, ngeya…’ ngeya…’. Minta susu lagi lagi nangis ngeya’.. ngeya…’,terus buang air lagi lagi ngeya’.. ngeya…’. Duh… merepotkan banget tuh.., namun itulah kita dahulu.

Hari – haripun kita lalui duduk dibangku Taman kanak kanak, menyanyi ,menggambar, bermain adalah kebanggaan tiada tara. Waktu terus bergulir… Setelah itu kita pun duduk dibangku SEKOLAH DASAR belajar membaca, “ I-N-I I-B-U B-U-D-I” “ M-A-M-A K-E-M-A-N-A - T-A-N-Y-A B-U-D-I - ?”. mungkin pelajaran bahasa Indonesia itu dahulu masih anda ingat sampai sekarang. itu adalah sejarah kita. sejarah yang terekam dalam kitab lauh mahfudz, sejarah yang membentuk anda sampai detik ini, sampai anda membuka blog, facebook, twittter atau apalah di internet .
Percuma kawan

Semua percuma


Kepalan tangan setinggi awan

Merah putih setengah tiang

Atau berteriak lantang di tengah jalan

Semua tak mampu merubah keadaan


Korban pun berguguran

Kita pun tak lagi heran

Yang kita bisa hanya diam

Sebab semua suara tak terdengarkan

Lalu apa yang bisa kita lakukan?

Semua emosi terpaksa diredam

Cuma di dalam hati meriam bisa diledakkan

Biarlah menjadi sebuah kenangan

Massa rakyat kembali menjadi korban

Senin, 28 Februari 2011

"Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik pelindung."

Menyerahkan semua perkara kepada Allah, bertawakal kepada-Nya, percaya sepenuhnya terhadap janji-janji-Nya, ridha dengan apa yang dilakukan-Nya, berbaik sangka kepada-Nya, dan menunggu dengan sabar pertolongan dari-Nya merupakan buah keimanan yang paling agung dan sifat paling mulia dari seorang mukmin. Dan ketika seorang hamba tenang bahwa apa yang akan terjadi itu baik baginya, dan ia menggantungkan setiap permasalahannya hanya kepada Rabb-nya, maka ia akan mendapatkan pengawasan, perlindungan, pencukupan serta pertolongan dari Allah. Syahdan,ketika Nabi Ibrahim a.s. dilempar ke dalam kobaran api, ia mengucapkan, "Hasbunallah wa ni'mal wakil,"

Jangan Sampai Hal-hal yang Sepele Membinasakan Anda!

Banyak orang bersedih hanya karena hal-hal sepele yang tak berarti. Perhatikanlah orang-orang munafik; betapa rendahnya semangat dan tekad mereka. Berikut ini adalah perkataan-perkataan mereka:
{Janganlah kamu sekalian berangkat (pergi berperang) di dalam panas terik ini.} (QS. At-Taubah: 81) {Berilah kami izin (tidak pergi berperang) dan janganlah menjadikan saya terjerumus ke dalam fitnah.}(QS. At-Taubah: 49)
{Sesungguhnya rumah-rumah kami terbuka (tidak ada penjaga).} (QS. Al-Ahzab: 13)
{Kami takut akan mendapat bencana.} (QS. Al-Ma'idah: 52)
{Allah dan Rasul-Nya tidak menjanjikan kepada kami melainkan tipu daya.} 
(QS. Al-Ahzab: 12) Sungguh, betapa sempitnya hidung-hidung mereka, betapa sengsaranya jiwa-jiwa mereka. Hidup mereka hanya pada sebatas soal perut, piring, rumah dan istana.

Minggu, 13 Februari 2011

Valentine's Day

Benarkah ia hanya kasih sayang belaka ?
 
“Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang di muka bumi ini, nescaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti prasangka belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah).” (Surah Al-An’am : 116)
 
Hari 'kasih sayang' yang dirayakan oleh orang-orang Barat pada tahun-tahun terakhir disebut 'Valentine Day' amat popular dan merebak di pelusuk Indonesia bahkan di Malaysia juga. Lebih-lebih lagi apabila menjelangnya bulan Februari di mana banyak kita temui jargon-jargon (simbol-simbol atau  iklan-iklan) tidak Islami hanya wujud demi untuk mengekspos (mempromosi) Valentine. Berbagai tempat hiburan bermula dari diskotik(disko/kelab malam), hotel-hotel, organisasi-organisasi mahupun kelompok-kelompok kecil; ramai yang berlumba-lumba menawarkan acara untuk merayakan Valentine. Dengan  dukungan(pengaruh) media massa seperti surat kabar, radio mahupun televisyen; sebagian besar orang Islam juga turut dicekoki(dihidangkan) dengan iklan-iklan Valentine Day.

 SEJARAH VALENTINE:
Sungguh merupakan hal yang ironis(menyedihkan/tidak sepatutnya terjadi) apabila telinga kita mendengar bahkan kita sendiri 'terjun' dalam perayaan Valentine tersebut tanpa mengetahui sejarah Valentine itu sendiri. Valentine sebenarnya adalah seorang martyr (dalam Islam disebut 'Syuhada') yang kerana kesalahan dan bersifat 'dermawan' maka dia diberi gelaran Saint atau Santo.
Pada tanggal 14 Februari 270 M, St. Valentine dibunuh karena pertentangannya (pertelingkahan) dengan penguasa Romawi pada waktu itu iaitu Raja Claudius II (268 - 270 M). Untuk mengagungkan dia (St. Valentine), yang dianggap sebagai simbol ketabahan, keberanian dan kepasrahan dalam menghadapi cubaan hidup, maka para pengikutnya memperingati kematian St. Valentine sebagai 'upacara keagamaan'.

Selasa, 08 Februari 2011

Biarkan Masa Depan Datang Sendiri

{Telah pasti datangnya ketetapan Allah, maka janganlah kamu meminta agar disegerakan (datang)nya.} (QS. An-Nahl: 1)
Jangan pernah mendahului sesuatu yang belum terjadi! Apakah Anda mau mengeluarkan kandungan sebelum waktunya dilahirkan, atau memetik buah-buahan sebelum masak? Hari esok adalah sesuatu yang belum nyata dan dapat diraba, belum berwujud, dan tidak memiliki rasa dan warna. Jika demikian, mengapa kita harus menyibukkan diri dengan hari esok, mencemaskan kesialan-kesialan yang mungkin akan terjadi padanya, memikirkan kejadian-kejadian yang akan menimpanya, dan meramalkan bencana-bencana yang bakal ada di dalamnya? Bukankah kita juga tidak tahu apakah kita akan bertemu dengannya atau tidak, dan apakah hari esok kita itu akan berwujud kesenangan atau kesedihan? Yang jelas, hari esok masih ada dalam alam gaib dan belum turun ke bumi. Maka, tidak sepantasnya kita menyeberangi sebuah jembatan sebelum sampai di atasnya. Sebab, siapa yang tahu bahwa kita akan sampai atau tidak pada jembatan itu. Bisa jadi kita akan terhenti jalan kita sebelum sampai ke jembatan itu, atau mungkin pula jembatan itu hanyut terbawa arus terlebih dahulu sebelum kita sampai di atasnya. Dan bisa jadi pula, kita akan sampai pada jembatan itu dan kemudian menyeberanginya. Dalam syariat, memberi kesempatan kepada pikiran untuk memikirkan masa depan dan membuka-buka alam gaib, dan kemudian terhanyut dalam kecemasan-kecemasan yang baru di duga darinya, adalah sesuatu yang tidak dibenarkan. Pasalnya, hal itu termasuk thulul amal (angan-angan yang terlalu jauh).
SELAMAT DATANG DI LINGKARAN PERADABAN, SEJUKKAN HATI DENGAN DZIKIR